Coral Reef Restoration Program di Nusa Dua Coral Garden, Bali

Oleh: Karman Nusi . 31 Agustus 2024 . 13:42:40

Nusa Dua, 22 Agustus 2024 - Dalam upaya mendukung pelestarian ekosistem laut, Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) mengadakan kegiatan Coral Reef Restoration Program di Nusa Dua Coral Garden, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2024, dan dihadiri oleh para pengurus serta anggota PEPSILI, bersama akademisi dari berbagai universitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Program ini juga mendapat dukungan penuh dari Bali Blue Harmoni (Yayasan Biodiversitas Pesisir dan Laut), yang selama ini dikenal aktif dalam upaya konservasi pesisir dan laut di Bali.

Nusa Dua Coral Garden merupakan salah satu kawasan terumbu karang yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi, namun juga rentan terhadap ancaman kerusakan akibat perubahan iklim, aktivitas pariwisata, dan polusi. Dengan keindahan bawah laut yang memukau, kawasan ini menjadi salah satu destinasi menyelam yang populer, namun tekanan dari berbagai aktivitas manusia telah menyebabkan degradasi terumbu karang di beberapa bagian. Melalui Coral Reef Restoration Program ini, PEPSILI berupaya untuk memulihkan kondisi terumbu karang yang rusak serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari Ketua PEPSILI, yang menekankan pentingnya peran akademisi dan komunitas lokal dalam upaya pelestarian lingkungan. Dalam sambutannya, Ketua PEPSILI menyampaikan bahwa Coral Reef Restoration Program ini merupakan salah satu bentuk nyata dari tanggung jawab akademisi untuk tidak hanya melakukan penelitian, tetapi juga mengimplementasikan hasil-hasil penelitian dalam upaya konservasi yang konkret. "Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang paling penting di dunia, namun juga yang paling terancam. Keterlibatan kita dalam pemulihan terumbu karang ini adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi kelestarian alam kita," ujarnya.

Kegiatan pemulihan terumbu karang ini melibatkan serangkaian aktivitas mulai dari transplantasi karang hingga pemantauan kondisi lingkungan laut. Para peserta diajak untuk melakukan transplantasi fragmen karang yang telah dipersiapkan sebelumnya ke area yang terdegradasi. Dengan bimbingan para ahli dari Bali Blue Harmoni, peserta melakukan penanaman karang pada substrat yang telah disediakan di dasar laut. Proses ini dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan karang-karang yang ditransplantasi dapat tumbuh dengan baik dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Selain transplantasi karang, para peserta juga diberi kesempatan untuk mempelajari teknik-teknik monitoring terumbu karang. Monitoring ini bertujuan untuk mengamati perkembangan karang yang telah ditransplantasi dan mengidentifikasi ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup karang tersebut. Dengan menggunakan metode ilmiah yang tepat, peserta diajak untuk mencatat kondisi terumbu karang, termasuk tingkat pertumbuhan, kesehatan, serta keanekaragaman hayati yang ada di sekitar area transplantasi.

Program ini juga mengundang perhatian besar terhadap tantangan yang dihadapi dalam upaya pemulihan terumbu karang. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan iklim yang menyebabkan pemutihan karang akibat meningkatnya suhu laut. Selain itu, aktivitas pariwisata yang tidak terkendali, pencemaran, dan penangkapan ikan yang merusak turut berkontribusi terhadap degradasi ekosistem terumbu karang. Dalam sesi diskusi yang diadakan setelah kegiatan lapangan, para peserta berbagi pandangan dan strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional dalam upaya konservasi.

Dukungan dari Bali Blue Harmoni sangat krusial dalam pelaksanaan kegiatan ini. Sebagai yayasan yang fokus pada pelestarian biodiversitas pesisir dan laut, Bali Blue Harmoni menyediakan pengetahuan, sumber daya, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memastikan program ini berjalan dengan sukses. Perwakilan dari Bali Blue Harmoni juga menyampaikan apresiasi mereka terhadap inisiatif PEPSILI dan menekankan pentingnya keberlanjutan program pemulihan ini untuk masa depan ekosistem laut Bali.

Kegiatan Coral Reef Restoration Program ini tidak hanya berfokus pada pemulihan terumbu karang, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi para peserta dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut. Dengan harapan bahwa melalui upaya ini, generasi mendatang akan dapat menikmati keindahan dan kekayaan laut yang sama seperti yang kita nikmati saat ini.

Acara ini diakhiri dengan refleksi bersama, di mana para peserta menyatakan komitmen mereka untuk terus mendukung upaya konservasi lingkungan, baik di tingkat lokal maupun global. Mereka menyadari bahwa pemulihan terumbu karang adalah proses yang panjang dan membutuhkan dedikasi serta kerjasama berbagai pihak. Namun, dengan semangat dan komitmen yang kuat, mereka optimis bahwa terumbu karang di Nusa Dua dan kawasan lainnya dapat dipulihkan dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Coral Reef Restoration Program ini menjadi bukti nyata dari sinergi antara ilmu pengetahuan, aksi lapangan, dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya menjaga dan memulihkan ekosistem laut yang sangat berharga. PEPSILI berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak inisiatif serupa di masa depan, sehingga upaya pelestarian terumbu karang dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang luas bagi lingkungan dan masyarakat.

 

ikuti juga website

fmipa.ung.ac.id

pascasarjana.ung.ac.id

Agenda

21 - 23 Agustus 2024

Kegiatan International Conference & Rapat Kerja PEPSILI dan Pelatihan Kompetensi di Universitas Udayana Bali

Dalam rangka merespon tantangan dan prospek akademisi untuk kolaborasi dengan berbagai pihak guna memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah lingkungan global dan penyiapan SDM di bidang lingkungan, maka Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) akan menyelenggarakan International Conference dengan tema "Harmonization of Various Impact Assessment Tools for Nature" dan Rapat Kerja Nasional XI dengan tema "Sinergi Kualitas Akademik Rumpun Program Studi Ilmu Lingkungan Berbasis Lembaga Agreditasi Mandiri" yang akan diselenggarakan pada 21-23 Agustus 2024 di Universitas Udayana Bali dan akan di hadiri oleh beberapa Dosen Ilmu Lingkungan, FMIPA UNG.

18 - 19 Agustus 2024

PKM di Kabupaten Boalemo

Semarak Kemerdekaan: Jurusan Ilmu Lingkungan FMIPA, UNG akan melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Boalemo pada tanggal 18-19 Agustus 2024.

12 - 16 Agustus 2024

PKKMB Tingkat Jurusan: Ilmu Lingkungan 16 Agustus 2024

PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) tingkat Jurusan adalah program orientasi yang diselenggarakan oleh masing-masing jurusan di sebuah Universitas untuk mahasiswa baru. Kegiatan PKKMB ini diawali dari tingkat Universitas tanggal 12-14, kemudian dilanjutkan ke tingkat Fakultas tanggal 15 dan terakhir tingkat Jurusan tanggal 16.