Environmental Rapid Assessment di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali

Oleh: Karman Nusi . 31 Agustus 2024 . 13:15:00

Denpasar, 22 Agustus 2024 - Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) menggelar kegiatan Environmental Rapid Assessment yang berlangsung pada tanggal 22 Agustus 2024 di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus dan anggota PEPSILI, serta akademisi dari berbagai universitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang memiliki perhatian besar terhadap konservasi dan pengelolaan lingkungan.

Taman Hutan Raya Ngurah Rai, yang terkenal dengan kawasan Hutan Mangrove-nya, menjadi lokasi ideal untuk pelaksanaan Rapid Assessment ini. Hutan Mangrove di kawasan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir Bali, termasuk dalam melindungi wilayah pantai dari erosi, serta sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.

Kegiatan dimulai dengan kunjungan langsung ke lokasi kawasan Hutan Mangrove, di mana para peserta diajak untuk mengamati kondisi ekosistem secara langsung. Dengan dipandu oleh para ahli lingkungan, peserta melakukan penilaian cepat terhadap kesehatan ekosistem Mangrove, termasuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mangrove yang ada, kondisi tanah, serta keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya konservasi Mangrove dan bagaimana intervensi manusia dapat berdampak pada keseimbangan ekosistem.

Dalam kunjungan ini, peserta juga diberikan penjelasan mengenai tantangan yang dihadapi oleh kawasan Hutan Mangrove di Tahura Ngurah Rai. Salah satu tantangan terbesar adalah tekanan dari aktivitas manusia, seperti pembangunan infrastruktur dan polusi, yang dapat mengancam kelestarian hutan Mangrove. Selain itu, perubahan iklim global juga memberikan dampak yang signifikan terhadap ekosistem pesisir, termasuk Mangrove. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga dan memulihkan kondisi Mangrove agar dapat terus memberikan manfaat ekologis bagi masyarakat sekitar.

Setelah melakukan penilaian di lapangan, kegiatan dilanjutkan dengan acara pelepasan bibit ikan ke dalam kawasan perairan di sekitar Hutan Mangrove. Pelepasan bibit ikan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bagian dari upaya nyata untuk mendukung regenerasi populasi ikan di ekosistem tersebut. Ikan-ikan yang dilepaskan diharapkan dapat berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dan mendukung kehidupan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya laut.

Kegiatan pelepasan bibit ikan ini juga diiringi dengan penjelasan tentang pentingnya menjaga populasi ikan dan keanekaragaman hayati di kawasan Mangrove. Sebagai salah satu habitat yang kaya akan keanekaragaman hayati, Hutan Mangrove menyediakan tempat berlindung dan berkembang biak bagi berbagai spesies ikan dan makhluk laut lainnya. Dengan menjaga keberlanjutan populasi ikan, diharapkan keseimbangan ekosistem dan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir dapat terus terjaga.

Melalui kegiatan Environmental Rapid Assessment ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung di lapangan, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya kawasan Mangrove yang memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem pesisir. Kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat kerjasama antara akademisi dan praktisi lingkungan dari berbagai negara dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan ini ditutup dengan refleksi dan diskusi antara peserta mengenai temuan-temuan yang diperoleh selama Rapid Assessment, serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mendukung upaya pelestarian Mangrove di masa mendatang. Para peserta sepakat bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan dan aksi lapangan sangat penting dalam upaya melindungi dan memulihkan ekosistem yang terancam.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PEPSILI berharap dapat mendorong lebih banyak inisiatif dan program yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di kawasan pesisir yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Environmental Rapid Assessment ini menjadi bukti nyata dari komitmen PEPSILI dan komunitas akademik dalam mendukung pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di masa depan.

 

ikuti juga website

fmipa.ung.ac.id

pascasarjana.ung.ac.id

Agenda

21 - 23 Agustus 2024

Kegiatan International Conference & Rapat Kerja PEPSILI dan Pelatihan Kompetensi di Universitas Udayana Bali

Dalam rangka merespon tantangan dan prospek akademisi untuk kolaborasi dengan berbagai pihak guna memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah lingkungan global dan penyiapan SDM di bidang lingkungan, maka Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) akan menyelenggarakan International Conference dengan tema "Harmonization of Various Impact Assessment Tools for Nature" dan Rapat Kerja Nasional XI dengan tema "Sinergi Kualitas Akademik Rumpun Program Studi Ilmu Lingkungan Berbasis Lembaga Agreditasi Mandiri" yang akan diselenggarakan pada 21-23 Agustus 2024 di Universitas Udayana Bali dan akan di hadiri oleh beberapa Dosen Ilmu Lingkungan, FMIPA UNG.

18 - 19 Agustus 2024

PKM di Kabupaten Boalemo

Semarak Kemerdekaan: Jurusan Ilmu Lingkungan FMIPA, UNG akan melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Boalemo pada tanggal 18-19 Agustus 2024.

12 - 16 Agustus 2024

PKKMB Tingkat Jurusan: Ilmu Lingkungan 16 Agustus 2024

PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) tingkat Jurusan adalah program orientasi yang diselenggarakan oleh masing-masing jurusan di sebuah Universitas untuk mahasiswa baru. Kegiatan PKKMB ini diawali dari tingkat Universitas tanggal 12-14, kemudian dilanjutkan ke tingkat Fakultas tanggal 15 dan terakhir tingkat Jurusan tanggal 16.